Sabtu, 03 September 2011

Alergi “Selamanya”

Saya pernah denger satu dialog dalam sebuah film di televisi yang berkata “kamu kayanya alergi ya sama kata selamat tinggal?”
Hmm tapi saya lupa judul filmnya. Hehe :D
Yah, setiap orang pasti punya kata yang paling tidak disukainya, termasuk juga saya. Saya paling paling paling alergi dengan kata “selamanya”. Waahhh… saya ngga ngga ngga suka. Itu kata-kata paling gombal dan paling ngga mungkin yang pernah ada. -apa seh, luk?-

Saya sendiri lebih memilih untuk digombalin :
“Kamu cantik hari ini.” -walau saya tahu bohong-
“Kamu wanita yang paling baik yang pernah aku temuin.” -Cuma playboy cap jengkol yang ngomong kaya gini-
“Kamu selalu mempesona.” -ini kayanya om-om deh yang ngomong-
“Kamu menarik.” –oke, ini gombalan yang pernah buat saya deg deg an-

Nah, kalau sampe ada orang yang gombal
“Aku sayang kamu selamanya.” –buang muka-
“Aku akan selalu berada di sisimu selamanya.” –bung, kita bukan kembar siam-
“Aku yakin Cuma kamu yang ada di hatiku selamanya.” –tutup pintu di depan mukanya-

Yah, yang diatas Cuma sedikit contoh gombalan-gombalan yang biasanya tercetus dari mulut insan manusia yang sedang dimabuk asmara. Tapi dari semua yang diatas, saya paling ngga suka kalau orang bawa-bawa kata SELAMANYA. FOREVER.
Jujur, saya alergi. Rasanya terlalu terlalu bohong aja. Bagi saya selamanya itu hanya milik Yang Diatas aja –bukan cicak di langit langit-. Menurut saya rasanya ngga pantas aja kita berujar selamanya. Kita ngga pernah tahu apa yang akan terjadi satu menit lagi, satu jam lagi, satu hari lagi, satu bulan, bahkan satu tahun ke depan dan kita sudah berani berjanji selamanya. Duh, saya tutup telinga aja deh.
Saya pernah membaca sebuah buku dan saya menemukan satu kalimat yang langsung membuat saya jatuh cinta.

“Don’t promise me forever. Nothing is forever. Forever is when you let it live in your heart. It’s one God owns…”
-Imaji Terindah oleh Sitta Karina-

Saya suka sesuka sukanya saya dengan kata-kata ini. Selamanya hanya milik Tuhan dan kita tidak akan pernah bisa berjanji untuk selalu dan selamanya. Hemm… itu pendapat saya saja sih. Boleh kok kita berharap untuk bisa selamanya berada dalam suatu keadaan tapi tetap menurut saya kita harus ingat bahwa selalu ada kemungkinan suatu perubahan, jadi lebih baik tidak mengatakan selamanya. –teuteup :p-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar