Pernahkah anda merasakan patah hati? Hehehe :p
Sebenarnya saya belum pernah yang sampe separah apa siihh…
Tapi kalau merasakan yang sedikit nyerempet dari patah hati dan putus cinta mungkin pernah. Hehehe.
Yah, saya kan manusia punya hati punya rasa. Ada satu ketika saya berhubungan dekat dengan seseorang seperti layaknya orang pacaran namun tidak ada kalimat resmi dari mulut kami berdua. Saya memang menikmati hubungan yang seperti TTM (Teman Tapi Mesra) atau HTS (Hubungan Tanpa Status) walaupun pada akhirnya saya yang kembali menanyakan hal tersebut pada dirinya. Hmm… ternyata saya tidak sekuat itu. Hehehe :p
Bodoh, ya? :p
Kadang orang memang tidak bisa menguraikan apa yang ada di hatinya dan jika ada peribahasa “dikasih hati minta jantung” mungkin saya salah satu orang yang seperti itu. Hehehe :p
Saya akui saya ngga puas Cuma jadi TTM nya -padahal saya yang minta-. Saya pingin minta perhatian lebih. Mungkin seperti orang pacaran. Saya ngga mau liat dia sama cewe lain, kalau mau kaya gitu lebih baik saya ngga sama dia. Saya mau dia selalu ada walau hanya lewat kata. Yah yah yah saya memang egois. Saya memang tipe yang “dikasih hati minta jantung”. Yah, saya sadar.
Akhirnya keputusan pun dibuat. Mungkin perpisahan dari hubungan yang macam ini adalah jawaban. Hubungan awal sebagai teman dan tidak lebih akhirnya dipilih. Hemm… saya pun lantas sadar, bahwa saya harus mengubah semua tingkah laku saya padanya. Ngga ada yang namanya ngeluh ini itu sama dia. Ngga ada yang namanya manja-manja sama dia. Ngga ada yang minta disuapin atau nyuapin. Ngga ada yang minta ditemenin cuma berdua. Yaaahhh,, semua kenangan itu akhirnya ngga boleh diulang. Cuma boleh disimpen rapi aja.
Sehari, dua hari, semua berjalan apa adanya. Biasa aja. Ngga ada perasaan apa-apa. Nangis? Ngga juga. Rasanya cuma lega ketika semua kata akhirnya terucap dan tidak ada kebohongan yang saya sampaikan. Seminggu berlalu pun tidak ada suatu hal aneh apapun yang terjadi. Kehidupan saya berjalan normal dan apa adanya. Saya bahagia saya tidak terjatuh terlalu sakit. Mungkin saya sudah sedia matras sebelumnya.
Sampai suatu ketika, waktu mempertemukan kita dalam keadaan yang hampir serupa dengan yang masa lalu tawarkan. Tapi seperti yang sudah saya katakan, keadaan antara kita berdua yang berbeda. Kita bukan lagi dua insan manusia yang terikat dalam ikatan sayang yang rapuh itu. Kita bukan lagi dua insan manusia yang bisa berbagi lebih seperti waktu lalu. Dan entah kenapa saya merasakannya. Iya, saya merasakannya. Rasa sakit itu nyata dan ada. Hahaha. Sial.
Emm… kalau saya urai lagi rasa sakit itu akhirnya berubah menjadi rasa kehilangan dan berujung pada kehampaan. Iya, saya merasa ada yang hilang hari itu. Saya merasa hampa saat itu. Dan kesedihan yang harusnya datang beratus-ratus jam silam baru datang hari itu. Sial. Hahaha. Saya merasakan rasa yang dialami orang putus cinta. Hahaha. :p
Dan parahnya lagi entah mengapa saya lihat kita sama-sama mencoba membangun dinding yang sama. Dinding kaca antara kita berdua. Kita ngga boleh bersentuhan, ngga boleh saling mendengarkan. Tapi kita masih ingin saling melihat. Huff,, mulai lebay dan picisan :p
Saya ngga tau apa yang dia rasa. Saya bukan cenayang pastinya. Yang saya tau ya apa yang saya rasa. Dan apa yang harus saya lakukan. Saya tau saya harus bertahan dan bertahan. Menyimpan rasa yang pernah ada dalam hati dan merelakan serpihan waktu dan kenangan yang pernah ada. Saya tau waktu akan mengobati rasa ini. Tau banget. Yang perlu saya lakukan adalah bertahan dan bersabar. Bersabar sampai saya bisa tersenyum dengan tulus lagi. Bersabar sampai saya yakin saya bisa merelakan. Dan ini peer hidup saya. Peer yang ngga punya deadline tapi selalu mengejar. Huff.
“ketika selamanya ku pun harus berakhir, akhirilah ini dengan indah
Kau harus relakan setiap kepingan waktu dan kenangan”
Akhiri ini dengan Indah-Jikustik
Tapi ya, dari sini saya berpikir pasti sedih banged deh orang yang udah bertahun-tahun pacaran dan akhirnya berakhir dengan perpisahan. Atau ketika palu talak memisahkan cincin di jari mereka. Atau lagi ketika malaikat maut mengatakan bahwa waktu mereka sudah habis. Okay. Memang tiada yang abadi di dunia… Hehehe.
Ada yang pernah merasakan hal ini? Nih, saya kasih lagu penyemangat…
Coba deh dengerin So Yesterday-Hilarry Duff. Paling tidak, kamu jadi merasa masih punya hari walau dengan rasa kehilangan dan kehampaan apalagi ditambah kamu diminta untuk bertahan :p
“if it’s over let it go and come tomorrow it will seem so yesterday so yesterday
Laugh it off and let it go and when you wake up it will seem so yesterday so yesterday
Haven’t you heard that I’m gonna be okay”
Kamu pasti baik-baik saja!
Cheer Up :)
-20 Juni 2011, hati dengan rasa yang terlambat-