Bangun tidur setelah seharian bercapek ria pasti diawali dengan
malas-malasan dan menyuruh orang lain yang duluan mandi. Hahaha
Iyaa, kami juga gitu kok. Masih aras-arasan dan mulai
planning mau kemana aja abis ini.
Setelah bersih-bersih dan siap-siap kami pun check out, lalu
rencana cari bubur buat sarapan pagi, sayangnya ngga nemu :(.
Akhirnya makan nasi uduk, enak dan murah. Delapan ribu udah pake ayam. Lanjut ke indomart lagi,
beli es krim cobaa ahahaha. Dan maburr ke stasiun.
timer-an terakhir di kamar hostel |
Belum cerita kan tentang kesan di kota ini?
Kota Probolinggo termasuk kota kecil menurut saya, apalagi
menurut Nilam -yang memang orientasinya bagus- bahkan dalam waktu belum sampai
24 jam saja Nilam sudah cukup mengerti seluk beluk kota Probolinggo.
Wooowww.
Sebenarnya kota ini juga ditata cukup rapi dan ciamik.
Jalanan, alun-alun, trotoar, cukup enak dipandang mata. Becak juga banyak, tapi
sayangnya belum ada taxi. Arus lalu lintas juga belum rame, bye bye deh macet
di jalanan. Tapi yaa, sayangnya supir angkot disini banyak yang ugal-ugalan :(.
Kalau ada yang nanya budget dan habisnya berapa liburan kali ini. Saya pribadi menyediakan uang lima ratus ribu dan kayanya masih sisa lima puluh ribu. Hehehe. Teman-teman saya juga segitu kayanya dengan catatan ada pengeluaran tak terduga seperti becak dan beberapa makanan yang kami beli di Indomart :).
Kalau ada yang nanya budget dan habisnya berapa liburan kali ini. Saya pribadi menyediakan uang lima ratus ribu dan kayanya masih sisa lima puluh ribu. Hehehe. Teman-teman saya juga segitu kayanya dengan catatan ada pengeluaran tak terduga seperti becak dan beberapa makanan yang kami beli di Indomart :).
Kami ketemu lagi sama bapak berkumis yang waktu itu ketemu
di kereta. Hehehe. Beliau juga mau pulang ke Jogja katanya. Ngga berapa lama
menunggu, kereta pun datang dan kami akhirnya harus menutup perbekalan dan
lanjut perjalanan di kereta.
Lagi asik-asik di kereta eh ada ibu-ibu yang ngga bisa berhenti
ngomong duduk di depan kami. Hedeeehhh. Untung seperti ibunya males ngobrol
sama kami dan cari korban baru. Yeyyy.
Kereta melaju dan terus melaju, membawa kami kembali ke tempat
dimana kami harus pulang, rumah.
Liburan yang penuh tawa, tangis, kesal, yang kata Nilam
eventful!
Sudah usai…
Kita harus melihat ke realita kembali.
Akankah kita kembali liburan?
Tunggu saja kisah geng picnickers yang selanjutnya ;)
Adios! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar