Sabtu, 13 April 2013

Api Cinta (tak?) Pernah Padam

Sebelum cerita panjang lebar, saya bagikan statusnya Ibu guru sama di SMA yang sempat membuat tersentuh dan ngangguk-ngangguk.

A : Aku tidak menyukai istriku lagi!

B : Pulang dan cintailah dia.

A : Anda tidak mengerti ttg aku, aku sudah tidak punya perasaan itu lagi.

B : Pulang dan cintailah dia.

A : Tetapi secara emosi aku berarti tidak jujur kalau aku memperlakukan istriku seperti itu, padahal aku tidak merasakannya.

B : Apakah menurutmu Ibumu mencintaimu?

A : Tentu saja (dengan mantap)

B : Kira-kira 1 minggu setelah ibumu pulang dari Rumah Sakit dan membawamu pulang,

dan kamu menangis menjerit-jerit di tengah malam karena popokmu basah

dan dia terpaksa bangun walau tubuhnya masih sangat letih,

berjalan di lantai yang dingin tanpa alas kaki untuk mengganti popokmu dan menyusuimu.

Apakah menurutmu dia sungguh-sungguh­­­ menikmati itu semua?

A : Tidak (menunduk)

B : Kalau begitu. Apakah Ibumu secara emosi juga tidak jujur?

Ukuran besarnya cinta bukan karena dia menikmati mengganti popok di tengah malam,

melainkan karena ibumu RELA melakukan itu semua meski dia tidak begitu menyukain­ya.

Pernikahan tidak hanya didasari perasaan Cinta, lebih dari itu yaitu KOMITMEN.

Saat pertama seseorang menikahi istrinya pasti karena cinta,

tetapi cinta yang menggebu-gebu akan padam seiring dengan berjalannya waktu.

Hanya Komitmen yang membuat Cinta menggebu-gebu menjadi Cinta yang matang dan dewasa.

Ngga saya belum mau nikah dan iya saya juga belum pernah menikah, lalu kenapa saya tiba-tiba nulis tentang ini?
Karena kemaren nonton infotaiment dan katanya Lydia Kandau menggugat cerai Jamal Mirdad yang sudah menjadi suaminya selama 26 tahun :((.

Iyaa, saya bukan sodaranya, fans berat mereka juga bukan, tapi saya ikut sediihh :((.

Kesedihan saya lebih berawal waktu Ira Wibowo dan Katon bercerai. Saya menganggap mereka pasangan yang serasi bahkan wajahnya saja mirip. Terus banyak angin banyak hujan, ehh mereka bercerai. Sediihhh...

Kalau mau diurut-urutkan pasangan yang merupakan public figure dan orang-orang sekitar kita juga banyak yang cerai padahal nikahnya udah lebih dari seumur jagung. Pasti saya langsung ngerasa, eman... :(

Kenapa yaa bisa kaya gitu?

Kalau di kepercayaan saya bahkan sebelum menikah mempelai akan sama-sama mengikrar janji "Apa yang sudah disatukan oleh Allah tidak bisa diceraikan oleh manusia."
Yaa memang di kepercayaan saya ngga bisa cerai.
Dan, kalau ada yang iseng nanya ke saya, kalau setelah nikah baru ketahuan suami/istrinya suka KDRT gimana? Atau salah satunya psikopat dan baru ketahuan gimana?
Saya pernah menanyakan hal tersebut dan katanya bisa dilakukan pembatalan pernikahan dengan syarat belum lebih dari 5 tahun menikah. Jadi, semacam garansi gituu.

Nah, kalau udah lebih dari 5 tahun?

Normalnya 5 tahun bersama kita jadi sudah tahu satu sama lain, sangat tahu, jadi seharusnya ngga ada complaint lagi kan?

Hemmm balik lagi ke main topic, saya tetap sedih dan jadi ngga percaya lagi pasangan-pasangan favorit saya di televisi bisa 'sampai mati' seperti Alm. Sophan Sophian dan Widyawati. 
Sedih yaa...

Pelajaran banget deh buat yang mau nikah, baca baik-baik cerita diatas, diresapi, meditasi dulu kalau perlu. Kalau saya sih cuma hobi cerita-cerita dulu, ntar baca dengan penghayatannya besok-besok aja. :p

Pesan saya untuk yang mau nikah, jangan sampai cerai yaa, saya yang belum pernah nikah juga ikut sedih -lho-. Tapi bener kookk. :) 
Kalau bener-bener maunya cerai? Yaudahlah, toh yang ngerasain pasangan itu, orang sekitarnya bantu doa aja :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar