Kamis, 28 Februari 2013

Anak Hilang di Malang (sesi 3)

Hari ini hari terakhir sebelum kembali ke realita :D

Kita bangun agak siangan trus lanjut mau ke kota Malang. Kita urungkan pergi-pergi ke kebun-kebun buah karena takutnya ntar kelamaan. Maka kita ganti rencana kita dengaaann jalan-jalan di Kota Malang. 
Yipiiiee.

Ntah setan apa yang merasuki kita, tiba-tiba kita pingin turun dari angkot dimana gitu dan jalan kaki menuju stasiun, masalah ntar nyasar bisalah tanya kanan kiri :D
Emm sebenarnya bisa naik ojeg atau angkot apa lagi gitu supaya sampai stasiun tapi biasalah backpacker abal-abal pingin coba-coba manjelajah kota, jadilah dipilih untuk jalan kaki :)
Beneranlah kita keliling sebagian kecil Kota Malang. Ketemu Gereja, masuk sampai halamannya, foto-foto sedikit terus kembali kita jalan. Daann terjadilah hal yang sudah dapat ditebak.

Seperti yang sudah-sudah, saya kan orangnya suka memberikan ide bodoh, tiba-tiba di tengah jalan tertumbuklah mata saya ke plang Roti dan Es Krim Oen. Dengan ingatan yang secukupnya, saya seperti merasa acara televisi wisata kuliner pernah merekomendasikan tempat ini. Tanpa pikir panjang, saya ngajak 2 teman saya ini buat mampir dengan iming-iming “Kalo harganya mahal-mahal ntar kita ngicip aja yuk. Beli satu buat bertiga.

Saya pikir mereka masih tau malu dan ngga mau, ehhh kok yo mereka mau-mau aja saya ajak ke dalam sana. Yasutralaahh kita icip yukk.

Seperti dugaan saya harganya cukup mahal untuk kantong pengelana kaya kita. 
Yaudah pesen satu es krim aja buat bertiga. Hahaha. 
Saya sudah lupa rasa es krimnya, sepertinya bagi saya tidak terlalu spesial. Sejujurnya yang menarik menurut saya malah gedung tuanya dan interiornya.

Sesudah itu kami kembali berjalan mencari stasiun. Jalan jalan jalan, terus lari lari lari gara-gara takut ketinggalan kereta. Hahaha. Eh, ndalalahnya kita masih bisa makan soto dulu sebelum keretanya datang :D. 

Setelah kereta datang, kita bersiap untuk istirahat dong yaa, dan tiba-tibaa

Gerbong tempat kereta kami seperti mendadak ramai dan tiba-tiba Nilam bilang “emm kayanya kenal deh”

eh ya dong yaaa, gerbong kita dipake syuting film dokumenternya orang Australia, film dokumenternya Bung Karno dan parahnya kita liat Abang Guruh Soekarnoputra -macam akrab-. Hahahaha

Jadi yang Nilam bilang dia ngerasa kenal itu yaa si abang Guruh. 
Dodol kaann diaa?? Hahaha

Sayangnya kita ngga kesorot karena adegan yang diambil itu hanya fokus ke abang Guruh tersebut, Namun ntah kenapa kita merasa bahwa kereta berjalan lebih cepat. Horeee.

Rombongan pembuat film tersebut berhenti di Blitar, tempat yang mempunyai nilai historis yang kuat dengan Bung Karno. Dan, kami yaa kembali ketawa-ketawa sambil ngomongin kejadian yang baru saja terjadi
.
Percakapan yang terjadi antara kami bertiga tanpa sadar turut membawa kami kembali pada realita Yogyakarta. 
Dan, memunculkan pertanyaan kemana lagi tempat yang selanjutnya akan kami jelajahi? 
Dan, kapan?

Sampai tahun 2013 ini belum ada kejadian seperti apa yang saya tulis. Semoga waktu bisa membawa kami pada tempat yang akan menjadi serpihan kenangan antara kita :)

foto-fotonya dipostingan selanjutnya yaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar