Hari ini hari terakhir
sebelum kembali ke realita :D
Kita bangun agak
siangan trus lanjut mau ke kota Malang. Kita urungkan pergi-pergi ke kebun-kebun
buah karena takutnya ntar kelamaan. Maka kita ganti rencana kita
dengaaann jalan-jalan di Kota Malang.
Yipiiiee.
Ntah setan apa yang
merasuki kita, tiba-tiba kita pingin turun dari angkot dimana gitu dan jalan
kaki menuju stasiun, masalah ntar nyasar bisalah tanya kanan kiri :D
Emm sebenarnya bisa naik ojeg atau angkot apa lagi gitu supaya sampai stasiun tapi biasalah backpacker abal-abal pingin coba-coba manjelajah kota, jadilah dipilih untuk jalan kaki :)
Beneranlah kita
keliling sebagian kecil Kota Malang. Ketemu Gereja, masuk sampai halamannya,
foto-foto sedikit terus kembali kita jalan. Daann terjadilah hal yang sudah
dapat ditebak.
Seperti yang
sudah-sudah, saya kan orangnya suka memberikan ide bodoh, tiba-tiba di tengah
jalan tertumbuklah mata saya ke plang Roti dan Es Krim Oen. Dengan ingatan yang
secukupnya, saya seperti merasa acara televisi wisata kuliner pernah merekomendasikan tempat
ini. Tanpa pikir panjang, saya ngajak 2 teman saya ini buat mampir dengan
iming-iming “Kalo harganya mahal-mahal ntar kita ngicip aja yuk. Beli satu buat
bertiga.”
Saya pikir mereka
masih tau malu dan ngga mau, ehhh kok yo mereka mau-mau aja saya ajak ke dalam
sana. Yasutralaahh kita icip yukk.
Seperti dugaan saya
harganya cukup mahal untuk kantong pengelana kaya kita.
Yaudah pesen
satu es krim aja buat bertiga. Hahaha.
Saya sudah lupa rasa es krimnya,
sepertinya bagi saya tidak terlalu spesial. Sejujurnya yang menarik menurut
saya malah gedung tuanya dan interiornya.
Sesudah itu kami
kembali berjalan mencari stasiun. Jalan jalan jalan, terus lari lari lari
gara-gara takut ketinggalan kereta. Hahaha. Eh, ndalalahnya kita masih bisa
makan soto dulu sebelum keretanya datang :D.
Setelah kereta datang, kita
bersiap untuk istirahat dong yaa, dan tiba-tibaa
Gerbong tempat kereta
kami seperti mendadak ramai dan tiba-tiba Nilam bilang “emm kayanya kenal deh”
eh ya dong yaaa, gerbong kita dipake syuting film dokumenternya orang
Australia, film dokumenternya Bung Karno dan parahnya kita liat Abang Guruh
Soekarnoputra -macam akrab-. Hahahaha
Jadi yang Nilam bilang
dia ngerasa kenal itu yaa si abang Guruh.
Dodol kaann diaa?? Hahaha
Sayangnya kita ngga
kesorot karena adegan yang diambil itu hanya fokus ke abang Guruh tersebut,
Namun ntah kenapa kita merasa bahwa kereta berjalan lebih cepat. Horeee.
Rombongan pembuat film
tersebut berhenti di Blitar, tempat yang mempunyai nilai historis yang kuat
dengan Bung Karno. Dan, kami yaa kembali ketawa-ketawa sambil ngomongin
kejadian yang baru saja terjadi
.
Percakapan yang
terjadi antara kami bertiga tanpa sadar turut membawa kami kembali pada realita
Yogyakarta.
Dan, memunculkan pertanyaan kemana lagi tempat yang selanjutnya
akan kami jelajahi?
Dan, kapan?
Sampai tahun 2013 ini
belum ada kejadian seperti apa yang saya tulis. Semoga waktu bisa membawa kami
pada tempat yang akan menjadi serpihan kenangan antara kita :)
foto-fotonya dipostingan selanjutnya yaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar