Rabu, 27 Februari 2013

Anak Hilang di Malang (sesi 2)

Mau cerita tentang Malang, tapi sumpah ini bakalan panjang, jadi siap-siap yaa! Hufftt -tarik nafas panjang-

Hari Pertama (1 Juni 2011)

Setelah sempat tertidur di kereta, akhirnya kita sampai di tujuan, yaitu kota Malang.
Turun dari kereta kita bertiga tetep sok asik kaya tau jalan gitu. Hahaha. 
Supaya kita ngga berpikiran untuk menghabiskan semua uang kita dan masih punya uang saat pulang, kita berpikir untuk membeli tiket kereta pulang terlebih dahulu. Nah, kesempatan kita beli tiket ini juga kita gunakan untuk bertanya arah. -tampak cerdas- 

Kita tanya harus naik apa untuk ke arah Batu dan langsung diberi tahu bahwa kita cukup naik satu angkutan ke arah terminal lalu dari terminal tinggal pilih bus lagi ke arah Batu, dan terutama ke arah Jatim Park. Yup, begitu datang langsung mau main aja kita.;)

Semua terjadi tanpa kesulitan berarti. Ketemu angkotnya, naik angkotnya, terus ganti angkot sambil merhatiin yang ke arah jatim park. Terus pada akhirnya turun di dekat jatim park 1.
Langsung shock liat banyak orang disana. Yaeyalaah wong itu hari libur pantesan banyak bus :(
Tapi sudahlah, sudah jauh-jauh begini lebih baik kita langsung antri di lokeett :D. 
Karena rencananya adalah mau beli tiket langsungan Jatim Park 1 dan 2, maka kita pun stick to the plan dan langsung beli tiket tersebut. –plis jangan tanya harga, ngana lupa! :p-

Jatim Park 1 bukan tempat favorit kita. Tempatnya memang luas dan ada beberapa permainan, tapi yaa itu tadi banyak orang jugaa :(. Namun banyak pengetahuannya juga kok disana, jadi semacam PPIPTEK di TMII atau Taman Pintar Yogyakarta versi besarnya gitu. Banyak pengetahuan tentang teknologi, alat-alat peraga, juga beberapa keunikan-keunikan daerah-daerah di Indonesia. Recommended memang tempatnya untuk anak-anak sekolahan yang mau study tour. Soalnya study banget deh! –jelek ya, bahasanya :p-

Kita sedikit mempercepat perjalanan kita di Jatim Park 1 dan ingin segera ke Jatim Park 2. Nah, kembali ketebalan muka kita saat bertanya diuji. Nanya aja dong kita kalau mau kesana naik apa. 
Ada dua opsi, naik ojeg tapi harus bayar 3 ojeg yang mana menurut kita buang-buang uang atau naik angkot tapi harus jalaan dulu sampai sebuah mulut gang. Nah dari mulut gang kita akan ketemu dengan jalan besar dan disanalah kita baru bisa cari angkot.

Tau dong opsi mana yang kita pilih? Yaeyalaahh, yang jalan kaki. Hahaha.

Jalannya ngga seberapa jauh kok –padahal ngos-ngosan juga- :p. Begitu sampai di mulut gang, bingunglah kita, mau nyebrang atau nunggu disitu. Tapi intuisi kita bilang kita harus menyebrang –padahal liat plang sih, bukan intuisi juga! :p- 
Selanjutnya tetep bingung dong yah, karena jenis angkotnya lebih dari satu dan pertanyaan terhebatnya adalah kita harus naik yang mana? Yang mana? Yang mana? –lebay- 
Akhirnya kita memutuskan kalau ada angkot yang lewat kita mau tanya aja mereka ke arah Jatim Park 2 atau ngga.

Ternyata tanpa dinyana angkot yang lewat di sisi kita nunggu ngga sebanyak di sisi sebaliknya. Banyak angkot yang ternyata belok di belokan sebelah kita. Fiuh.

Di saat seperti inilah Tuhan seperti menunjukkan malaikat yang tak terlihat dan tak terduga.

Tiba-tiba ada tukang ojeg atau orang bermotor yang lewat depan kita sambil nunjuk-nunjuk ke sebuah angkot “itu..itu..” katanya. 
Kita yang bengong plus linglung plus sedikit capek ngeliat ke arah yang ditunjuk dan ternyata angkotnya lewat di depan kita sambil bilang “Jatim Park 2, BNS”

Puji Tuhan.... :)

Naiklah kita dan dimulailah perjalanan kita dii... Jatim Park 2...

Pertama kali sampai saya langsung jatuh hati. –eeeaaaa- 
Tempatnya luas, ciinn. 
Bersih pulak. 
Terus ada hotel bentuk pohon di dekat sana. 
Seandainya kita lagi ngga liburan kere, pasti saya ngerengek buat nginep disana –gampangan-.

Karena belum makan dari pagi, kita lapar berat dong yah. Langsung kita buka perbekalan kita yang ternyata hanyalah sebungkus roti tawar. Ahahaha. 
Tapi kita bawa susu dan mentega kok. Dan terjadilah proses pengemperan dan makan dengan tingkat kebersihan seadanya.
Bodo lah, yang penting makan! :D

Berbeda dengan Jatim Park 1, Jatim Park 2 itu sejenis kebun binatang terawat. Disana areanya juga luas dan jenis binatangnya cukup beragam. 
Puas pake banget lah kita jalan-jalan disana :D.

Sumpah mati areanya luas banget dan kita bertiga sepakat untuk merekomendasikan tempat ini bagi semua umat manusia yang pingin jalan-jalan ke Malang. Oh ya, bahkan kita pingin banget lhoo balik lagi kalau seluruh area kebun binatangnya sudah terisi, karena kemarin itu ada beberapa yang belum lengkap binatangnya.

Ketika di Jatim Park 2 saya foto banyak banget binatang, tetapi yang paling favorit sih Jaguar hitam disana. Hohoho. 
Gilak! 
Dia ganteng sumpah. 
Suka ngeliatnya, kaya gagah gitu deh, tipe idola saya banget :D.

Lanjut setelah dari kebun binatangnya kita keluar dan bertemu dengan satu tempat yang seperti museum di film Night At The Museum. Tempat tersebut berisi diorama-diorama hewan-hewan di beberapa tempat di dunia. Selain itu juga ada beberapa kerangka hewan yang sudah punah. 
Night at the museum banget kaann?? 
Ohya, mba dan mas yang jagain tempat ini seragamnya juga lucuk, kaya Indiana Jones. 
Intinya, suka pake banget sama tempat ini! :D

Keluar dari museum tersebut dengan muka masih berseri tiba-tiba kita melihat bianglala besar di taman Jatim Park. 
Tergodalah sayaa. 
Saya ajak 2 teman saya dan berakhirlah kita di dalam kotak bianglala tersebut. Liat kota Batu dari atas sambil lagi-lagi makan roti tawar. 
Seruu deehh.. :D

Setelah ketawa-ketawa bahagia sampailah kita ke realita -jeng jeng-, yaitu cari penginapaann… Hahaha

Seperti yang sudah saya ceritakan, kita pingin ke BNS pada malam harinya, oleh sebab itu kita mau cari penginapan yang deket BNS aja dong yaa. Naik angkot, sampailah kita ke deket BNS.
Ngiter-ngiter dan kita ngga ketemu penginapan kecil dan murah :( 
Huaaaaa
Yang ada malah hotel huaaaaaa >.<
Yaudahlahyaa, kita samperin juga tu hotel, eh kok yo harganya kepala 4, tekorlah kitaa. 
Maka berjalan lunglailah kita keluar hotel. Tak dinyana, tak diduga, tiba-tiba…

Pak satpam hotel menghampiri kita dan meramalkan keadaan yang sedang kita hadapi, dan pak satpam adalah peramal yang okeh punya. 
Pak satpam langsung nawarin kita penginapan kecil yang harganya cuma 150rb sekamar, sehari.
Bahagiaa dong kitaaa :)

Jadi, penginapannya itu seperti rumah dengan halaman luas dan jumlah bangunannya lebih dari satu. Saya dan teman-teman mengasumsikan ini adalah rumah warisan –sotoy-. Halamannya luas dan ada 1 bangunan rumah yang memang biasa dipakai untuk orang-orang yang mencari penginapan murah. Bangunan tersebut bertingkat, satu lantai diisi dengan 3 kamar tidur dan satu kamar mandi. Ada TV dan juga saklar, jadi tenang aja deh! 
Kamarnya lumayan, mungkin 3X3 meter –mungkin, saya agak lupa :p- tapi kosongan blas, cuma ada tempat tidur. Untuk kami bertiga yang emang cuma numpang tidur, itu sih lumayan abes.

Sementara itu ibu pemilik rumah tinggal di bangunan lain bersama keluarganya, selain membuka jasa penginapan, si ibuk juga membuka warung nasi kecil-kecilan gitu. Dan, menurut saya rumah ini berkah tersendiri untuk si ibuk, karena sebelahnya BNS persis.:)

Setelah istirahat dan mandi-mandi akhirnya kita langsung cuss ke BNS. Hohoho. Lumayan rame lhoo. Ada banyak permainan dalam skala yang lebih kecil dari dufan dan juga tingkat keamanan yang agak meragukan. Saya lupa disana mencoba apa saja, tapi ngga terlalu banyak sih seingat saya. Yang paling saya ingat sih cuma ke taman lampion, sepeda udara, dan jetcoster mini yang lumayan menakutkan karena saya parno sama safety belt-nya yang kayanya ngga safety. Huhuhu. 
But, overall we spent great time in this place
Yaahh bisa foto-foto dan ketawa bareng itu priceless banget menurut saya. 
Itulah mengapa saya selalu merindukan masa ini :)

foto-foto di tempat-tempat tersebut saya post-kan di tempat yang terpisah ya dan nantikan cerita saya selanjutnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar