Selasa, 12 Maret 2013

Tawur Agung 2012


Iseng-iseng liat-liat kembali kumpuilan foto yang ada di Silvi –laptop saya-. Tiba-tiba mata saya tertumbuk pada folder foto yang berjudul “Tawur Agung”.

Hoooo

Ternyata saya belum pernah menceritakan tentang acara ini dan karena lagi hari raya Nyepi –sok tema-, maka izinkan saya untuk bercerita sedikit apa yang terjadi setahun yang lalu. Fiuh. –biasaaa deh, lebaayy-

Kisah ini terjadi pada tanggal 22 Maret 2012.

Saya sebagai seorang mahasiswi di Jogjakarta yang sudah mulai selo tiba-tiba jadi ingin membuat sebuah checklist. Selama saya masih di jogja saya harus sempat melihat prosesi ritual keagamaan di candi Prambanan dan Borobudur. 
Nah, tahun 2012 kemarin tepat banget buat saya yang sudah mulai selo, maka begitu melihat tanggal 22 maret adalah hari raya nyepi, saya lalu menghubungi teman saya yang beragama hindu dan menanyakan apa rencananya saat hari raya Nyepi tersbut berlangsung.

Gayung bersambut, teman saya cerita bahwa ia belum ada rencana yang berarti alias belum mikir-mikir. Jadi biasanya ia bersama teman satu kostnya ke Prambanan tapi tahun ini teman satu kost-nya sedang liburan di Bali, alhasil dia masih bingung mau kemana. Karena yaa ke Prambanan sendiri itu kan bikin agak mikir yaa.

Anyhow, sebagai mahkluk penghasut yang cukup wahid, dengan segala trik-trik saya pun mempengaruhi dia agar ke Prambanan bersama saya. Dan saya pun minta tolong supaya saya bisa sampai masuk candinya dan melihat prosesi doanya. Hohoho.

Dan berhasil dong yaa

Tadinya saya juga disuruh pake kebaya dan kain punya dia, tapi karena saya lagi males ribet yaudah saya pinjam saja ikat pinggang yang biasa dipakai oleh umat Hindu saat berdoa, mereka menyebutnya senteng.

Hari itu kami berangkat kurang lebih pukul 8 pagi dari kota Yogyakarta, naik motor pastinya dan memilih untuk sarapan soto dahulu. Setelah itu langsung cuss ke Prambanan. Sudah banyak orang yang berkumpul disana dan setelah mencari-cari kita akhirnya dapat tempat yang lumayan oye.

Jadi pada hari tersebut, umat Hindu memang akan melakukan doa dan tapa. Nah, sebenarnya doanya mulai pukul 12 siang, sekarang pertanyaannya kenapa kami datang pagi-pagi?
Karena ada panggung pertunjukan disana. Hehehe –cemen-

Entah mulai jam berapa -kemarin saya sampai sana udah mulai acaranya- acara di Prambanan akan mulai dengan semacam panggung gembira. Di panggung ini akan disuguhkan beberapa tarian ataupun pertunjukan-pertunjukan ciamik sebagai teman menunggu waktu. 
Saya juga dikasih info sedikit nih dari teman saya. Katanya tiap tahun panitia penyelenggara acara ini selalu digilir. Digilirnya antara Jogja dan Jawa Tengah. Menurut teman saya kalau panitianya dari Jogja pasti banyak orang Balinya nah kalau dari Jawa Tengah banyak orang Jawa yang memang beragama Hindu. Lucuk ya!

Hal ini pula yang akan mempengaruhi pertunjukan pada panggung gembira yang saya ceritakan tadi.Kemarin panitia penyelenggaranya dari Jawa Tengah, alhasil ada pula penampilan Tari Gambyong di dalam acaranya. Oh ya, kalau ngga salah penari dalam tari gambyong kala itu juga banyak banget!

ini tari Cendrawasih
ada Barongnya jugak!

Setelah acara-acara hiburan selesai, maka dimulailah prosesi religiusnya. Karena ngga mau salah langkah, saya langsung melipir ke samping tenda dan ternyata para fotografer pun base camp nya disana. Hohoho.

foto sedang berdoa


Doa selesai, maka acara pun selesai. Saya sempat melihat ogoh-ogoh yang dibakar sebagai lambang hal-hal yang jahat sudah dimusnahkan. 

gambar Ogoh-ogoh

Acaranya oke kok. Tapi memang orang umum dilarang masuk ke dalam, nah untuk mensiasatinya lebih baik berdandan ala orang mau sembahyang aja. Hohoho. Atau kaya saya, colek-colek teman kita yang beragama Hindu sebagai tiket gratis masuk sana :D.
Dan yang paling penting jangan mengganggu kekhusyukan prosesi acara Tawur Agung ini yaa :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar