Iseng-iseng liat-liat kembali kumpuilan foto yang ada di Silvi –laptop saya-. Tiba-tiba mata saya tertumbuk pada folder foto yang berjudul “Tawur Agung”.
Hoooo
Ternyata saya belum pernah menceritakan tentang acara
ini dan karena lagi hari raya Nyepi –sok tema-, maka
izinkan saya untuk bercerita sedikit apa yang terjadi setahun yang lalu. Fiuh.
–biasaaa deh, lebaayy-
Kisah ini terjadi pada tanggal 22 Maret 2012.
Saya sebagai seorang mahasiswi di Jogjakarta yang sudah
mulai selo tiba-tiba jadi ingin membuat sebuah checklist. Selama saya masih di
jogja saya harus sempat melihat prosesi ritual keagamaan di candi Prambanan dan
Borobudur.
Nah, tahun 2012 kemarin tepat banget buat saya yang sudah mulai selo,
maka begitu melihat tanggal 22 maret adalah hari raya nyepi, saya lalu
menghubungi teman saya yang beragama hindu dan menanyakan apa rencananya saat
hari raya Nyepi tersbut berlangsung.
Gayung bersambut, teman saya cerita bahwa ia belum ada
rencana yang berarti alias belum mikir-mikir. Jadi biasanya ia bersama teman
satu kostnya ke Prambanan tapi tahun ini teman satu kost-nya sedang liburan di
Bali, alhasil dia masih bingung mau kemana. Karena yaa ke Prambanan sendiri itu kan bikin agak mikir yaa.
Anyhow, sebagai mahkluk penghasut yang cukup wahid, dengan segala
trik-trik saya pun mempengaruhi dia agar ke Prambanan bersama saya. Dan saya
pun minta tolong supaya saya bisa sampai masuk candinya dan melihat prosesi
doanya. Hohoho.
Dan berhasil dong yaa
Tadinya saya juga disuruh pake kebaya dan kain punya dia,
tapi karena saya lagi males ribet yaudah saya pinjam saja ikat pinggang yang
biasa dipakai oleh umat Hindu saat berdoa, mereka menyebutnya senteng.
Hari itu kami berangkat kurang lebih pukul 8 pagi dari kota
Yogyakarta, naik motor pastinya dan memilih untuk sarapan soto dahulu. Setelah
itu langsung cuss ke Prambanan. Sudah banyak orang yang berkumpul disana dan
setelah mencari-cari kita akhirnya dapat tempat yang lumayan oye.
Jadi pada hari tersebut, umat Hindu memang akan melakukan
doa dan tapa. Nah, sebenarnya doanya mulai pukul 12 siang, sekarang
pertanyaannya kenapa kami datang pagi-pagi?
Karena ada panggung pertunjukan disana. Hehehe –cemen-
Entah mulai jam berapa -kemarin saya sampai sana udah
mulai acaranya- acara di Prambanan akan mulai dengan semacam panggung gembira.
Di panggung ini akan disuguhkan beberapa tarian ataupun pertunjukan-pertunjukan
ciamik sebagai teman menunggu waktu.
Saya juga dikasih info sedikit nih dari teman
saya. Katanya tiap tahun panitia penyelenggara acara ini selalu digilir.
Digilirnya antara Jogja dan Jawa Tengah. Menurut teman saya kalau panitianya
dari Jogja pasti banyak orang Balinya nah kalau dari Jawa Tengah banyak orang
Jawa yang memang beragama Hindu. Lucuk ya!
Hal ini pula yang akan mempengaruhi pertunjukan pada
panggung gembira yang saya ceritakan tadi.Kemarin panitia penyelenggaranya
dari Jawa Tengah, alhasil ada pula penampilan Tari Gambyong di dalam acaranya.
Oh ya, kalau ngga salah penari dalam tari gambyong kala itu juga banyak banget!
ini tari Cendrawasih |
ada Barongnya jugak! |
Setelah acara-acara hiburan selesai, maka dimulailah prosesi
religiusnya. Karena ngga mau salah langkah, saya langsung melipir ke samping
tenda dan ternyata para fotografer pun base camp nya disana. Hohoho.
foto sedang berdoa |
Doa selesai, maka acara pun selesai. Saya sempat melihat
ogoh-ogoh yang dibakar sebagai lambang hal-hal yang jahat sudah dimusnahkan.
gambar Ogoh-ogoh |
Acaranya oke kok. Tapi memang orang umum dilarang masuk ke
dalam, nah untuk mensiasatinya lebih baik berdandan ala orang mau sembahyang aja.
Hohoho. Atau kaya saya, colek-colek teman kita yang beragama Hindu sebagai tiket gratis masuk sana :D.
Dan yang paling penting jangan mengganggu kekhusyukan prosesi acara
Tawur Agung ini yaa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar