Jumat, 25 Januari 2013

Nyalon ala Boo

Seharusnya saya menulis tentang ini pada tanggal 2 November 2012, tapi yaahh karena satu dan lain hal jadi tertutup sama hal lain –lah?- ahahahaha

Sudahlahh.. Ceritanya adalah pada tanggal tersebut untuk pertama kalinya Boo, si anjing satu-satunya, nyalon. Yeeyyy.

Berawal dari keinginan centil saya agar Boo juga ngerasain nyalon dan ditambah lagi jamurnya yang makin banyak dan kayanya kurang maksimal kalau saya dan Adit yang mandiin, akhirnya diputuskan bahwa Boo harus menyalon -obsesi yang punya-
Setelah tanya sama neneng Ocha yang sudah lebih dulu melanglang buana di negeri persalonan hewan, akhirnya kita memutuskan untuk membawa Boo ke pet shop La Barong yang berada di daerah Lempuyangan. Peer juga sih gotong-gotong Boo pake motor dari Seturan ke Lempuyangan -__-“

Seperti layaknya prosedur di pet shop manapun, kita datang terus langsung daftar dan Boo ditinggal disana. Selanjutnya kita akan dihubungi oleh pet shop tersebut apabila anjing kita sudah selesai dimandikan.

Ada hal yang menurut saya lucu yang terjadi di kali pertama Boo nyalon:
  1. Waktu Boo pertama kali masuk pet shop, mukanya amazed banget liat apa yang ada di dalam pet shop tersebut. Saya dan Adit sih mengartikan bahwa mungkin dalam hatinya Boo berujar “wooowww disini makanannya banyaakk. Itu makanan. Ini makanan. Semua makanan makanan makanan!” 
  2. Pertama kali yang punya pet shop lihat Boo dia langsung berujar “anjingnya galak ya?” Saya berasumsi kayanya dia ngomong gitu karena lihat Boo yang berbulu hitam dan berwajah sangar lagi menaikan kepalanya. Tetapi waktu Boo agak memiringkan kepalanya dan menunduk, kelihatan dong ya muka bodohnya, terus saya agak dengar samar-samar –karena suaranya kecil- si empunya pet shop berkata “eh, tapi kayanya ngga.” Hiyaaaa baru saya mau jawab ngga, eh dia nya udah tau gara-gara muka bodoh Boo. Ahh Boo kamu kerennya cuma sesaat. :(
Selanjutnya saya dan Adit kembali ke kost Adit dan membersihkan kost-an. Bersihin kandang Boo dan kandang kamar Adit. Tentu dapat dipastikan setelah itu kita tepar dan terkapar kelelahan. Hahahaha. 

Tak terasa ada telepon dari pet shop yang mengatakan Boo sudah bisa dijemput. Walhasil kita pun bergegas menuju pet shop untuk menjemput si anjinghitam.

Eh pas keluar dong yaaa… 
Dia ngerasa kaya ganteng gituu. 
Mukanya kaya berasa senyum-senyum dan buntutnya goyang parah. 
Kaya bahagia banget hidupnya beberapa jam disana. 
Saya sempat curiga dia ketemu anjing cantik di dalam dan sempat gombalin anjing betina tersebut. Fiuh.

Sampai di kost-an, saya dan Adit juga ikut-ikutan norak. Abisnyaaa Boo jadi wangi dan bersih, jadinya kita elus-elus peyuk peyuk teruus dehh. :D 

Terus hal yang lucu terjadi kembali. 
Setelah Boo wangi kita kan ngga langsung masukin dalam kandang yah. Kita mainan dulu di kamar, luar kandangnya, sama dia. Terus tiba-tiba dia masuk kandang terus pipis aja gitu di dalam kandang dan setelah itu langsung keluar kandang lagi.

Alamaakk ini kali ya rasanya ketika orang tua pertama kali ngeliat anaknya bisa berjalan sendiri. Rasanya tuh shock campur bahagia seneng gumbira gtuuhh. Saya dan Adit sampe liat-liatan terus senyum bodoh bersama. Emmm ditambah saya yang agak sedikit memekik sih –emak norak- ahahahaha. Sumpah, rasanya priceless banget ngeliat dia bisa pipis di kandang dan ngga asal pipis di sembarang tempat. :’)

Terus langsung deh kita peluk peluk tuh anak. Seneeeng bangeett deh, tak terperi rasanyaa :).

Nah, ketika udah mau malam nih, seperti biasa kita suruh dia masuk kandang. 
Ealaahh kok ya ngga mau dong ya tuh anak. Hahaha. Kita sampai ngakak bareng. 
Kita mikir pasti dalam benak Boo berkata “Aku sudah wangi, sudah wangi, biarkan aku di luar. Jangan suruh aku masuk ke kandang yang kotor itu. Kandang tempat aku pipis tadi. Jangan. Jangan.”
Tapi yah karena kita masih meragu akan kepintaran Boo untuk pipis dan pupup di kandang setiap kali dia pingin, akhirnya kita dengan ketegaan maksimal memasukkan Boo secara paksa ke dalam kandangnya. -poor, Boo- :(

Sedih juga sih liatnya, tapi mau bagaimana lagi. Mungkin bukan hari ini waktu yang tepat untukmu, nak.

Ohya, Adit juga bilang, pas malam-malam Boo bingung mau bobok dimana. Mungkin karena dia menganggap kandangnya kotor karena bekas pipisnya dan dia merasa badannya sudah wangi. 
Awalnya dia mepet-mepet di sisi yang ngga kena pipis, tapi mungkin karena sempit yasudahdeh dia rela badannya kena teralis bekas pipisnya. Huahahahahakk.

Boo boo, selalu ada cerita tentang kamu :).

Kamis, 17 Januari 2013

Antara Move On dan Get Over

Saya mendadak agak tersentil mendengar istilah move on yang sempat menjadi tren beberapa bulan yang lalu, sama seperti kata galau pada beberapa tahun yang lalu. Hal ini pun akhirnya berimbas dengan keinginan saya untuk menuliskan teori asal-asalan saya tentang move on. Yeeyyy.

Sebaiknya teori saya jangan diajukan sebagai tinjauan pustaka untuk penelitian apapun karena belum pernah diuji secara sistematis, teoritis, dan aplikatif –apa seh?-

Anyhooww, move on identik dengan patah hati. Bahkan dapat dikatakan bahwa istilah move on terucap setelah ada kejadian patah hati. Move on sering diartikan seperti berjalan menjauh. Maksudnya adalah berjalan menjauh dari segala kepingan kenangan dan perasaan yang pernah ada terhadap seseorang. Move on juga identik dengan punya kecengan atau gebetan baru setelah patah hati. Katanya sih orang kalau udah move on itu berarti dia sudah jalan sama orang lain dan ngga terus-menerus memikirkan dan mengharapkan si ex-nya.

Hemmm dalam hal rekonstruksi patah hati saya sendiri selalu merasa ada 2 istilah sebagai lanjutan proses patah hati, yaitu move on dan get over. Apakah setelah patah hati kita move on? Atau kita memilih get over?

Mari kita jawab pertanyaan ini dengan membaca terlebih dahulu tulisan di bawah ini. –asal banget! :p-

Mohon diingat kembali bahwa ini teori asal-asalan saya!

Jadi, menurut saya setelah patah hati kita pasti ingin merekonstruksi perasaan kita. Nah, yang selanjutnya dapat terjadi adalah kita move on dengan apa yang terjadi atau kita get over-in semua yang ada. 

Apa tho bedanya?

Beda tentu menurut saya. Move on itu hanya berjalan menjauh dan bukan berarti melupakan secara menyeluruh. Move on itu berusaha untuk ngga memanjakan atau meladeni perasaan ke si ex tapi bukan berarti kita melupakan semua hal baik dan kenangan indah saat bersamanya. 
Contohnya setelah patah hati pasti ada perasaan rindu yang menyeruak kepada si ex. Kalau kita sudah punya niatan luhur untuk move on, kita ngga akan meladeni perasaan kita dengan sms dia atau ngajak ketemuan. Yah, pol mentok merenung di pojokan kasur sambil mata menerawang jauh karena proyektor kenangan mulai memutar semua waktu yang telah lewat. Yaahh, parah-parahnya diiringi hujan lokal dari mata sendiri. Bagi saya itu wajar dan sangat manusiawi. Ngga bisa disangkal dan kalau kita merasakan hal itu positifnya adalah kita masih punya perasaan sebagai manusia, jadi kita bukan robot.

Get over adalah istilah yang punya arti beda menurut saya. Get over itu bener-bener let all of things –head over heels- about him/her over. Istilah kejamnya kamu lupain selupa lupain semua yang pernah terjadi antara kalian. Mungkin kalau ada alat cuci otak atau format otak bakal laku keras buat orang-orang pecinta get over. Pokoknya yang udah bener-bener ya udah dah dah dah, ngga perlu diingat-ingat lagi. Ibarat orang-orang feminis, orang-orang pecinta get over itu adalah garis kerasnya, radikal bahasa korannya. 

Terus kita harus gimana? Move on atau get over?

Yaa terserah kamyu dong ahh… hohoho

Kalau saya pribadi orangnya lebih suka menikmati perasaan. Rada masokis kali ya. Dan, saya ngga pernah pingin menghilangkan orang yang pernah ada di hidup kita selama-lamanya hanya karena pengalaman tidak menyenangkan padahal kita pernah melewatkan hal yang menyenangkan bersama. Jadi, saya memang pecinta move on bukan get over

Saya pernah tertegun lama membaca tulisan seseorang 
“badan boleh aja gampang move on, tapi hati siapa yang tahu.”

Saya setuju dengan kata-kata di atas. Saya ngga pernah mau terbuai perasaan. Kalau sudah berakhir yaudah berakhir tapi ngga perlu saya repot-repot menghapus hal-hal baik yang pernah terjadi kan? Hal tersebut bisa jadi pelajaran sekaligus kenangan indah yang bisa buat cerita lucu-lucuan.Walau begitu yaa ngga bisa dipungkiri mungkin suatu waktu perasaan masih ingin mengingat yang lalu. Yaa, nikmatin aja lah yaa. Nikmatin bukan manjain apalagi meladeni.

Lain saya lain pula orang lain. Ada lho orang yang ngga bisa kalau ngga menghapus nomor ex-nya, mem-block akun jejaring sosial ex-nya atau bahkan dia yang membuat akun baru, Ya kalau dia memang maunya get over ya ga papa juga kan ya. 

Lain kepala lain pikiran, toh ngga ada yang salah atau benar selama tau konsekuensi dan kemampuan diri sendiri menanggulanginya.

So, pilih move on atau get over? Asal jangan stuck in the line –opo toh?- :p.

Rabu, 09 Januari 2013

Setahun yang Lalu

postingan ini untuk tanggal 8 Januari 2013

Setahun yang lalu, kita sama-sama duduk di sebuah kafe bilangan Gejayan, sebut saja Kedai Kopi -yaelah :p-
Setahun yang lalu kamu agak tampak gugup dan bingung mau menjelaskan sesuatu tapi aku tahu pasti apa yang ingin kamu ucapkan.
Setahun yang lalu sebelum aku tidur kamu kembali mengirimkanku pesan singkat yang meyakinkanmu apa yang baru saja terjadi dan berubah di antara kita.
Setahun yang lalu di pojok kafe itu... :')

Dan hari ini kita ada untuk sedikit meluangkan waktu mengingat yang terjadi saat itu.
Tidak banyak kata terucap karena mulut sibuk mengunyah -ngga jadi romantis :(-.

Kita tidak pernah tahu apakah tahun-tahun depan masih ada cerita serupa, tapi mensyukuri dan tetap tertawa untuk apa yang telah terjadi adalah hal yang terbaik.

Sebagai penutup kukatakan 
"Terimakasih telah mempertahankan apa yang sudah kita mulai setahun yang lalu :)"

Selasa, 08 Januari 2013

Ada Apa Dengan MLTR (2)

Sudah ada prolog di postingan yang lalu, bahwa saya akhirnya nonton konser MLTR yang berlangsung di Jogja kira-kira sebulan silam. Hohoho
Karena ini merupakan kali pertama saya nonton konser pemusik kesukaan saya, maka saya dengan senang hati akan berbagi disini. Hohoho –ketawa ditutupin kipas-.

Seperti biasanya setiap mau melakukan hal penting-cielah- selalu ada aja kerikil-kerikil kecil yang menjadi batu sandungan. 
Sama seperti malam minggu kali itu. Mari kita cerita-cerita dikit hal yang terjadi saat itu.

Benar adanya bahwasanya saya sendirian nonton konser MLTR. Awalnya agak gentar, tapi setelah meyakinkan diri sendiri bahwa MLTR bukan konser death metal maka saya pun berani nonton sendirian –pasang ikat kepala-. Tapii emang dasar cewek hakikatnya suka manja, saya coba melobi pacar saya untuk mengantar jemput saya ke Grand Pacific malam itu. Ntah karena sayang atau kasian, dia mau aja lagi. Hahahaha. Mission complish! Tooss!

Jam 6 kurang dikit saya berangkat dari kost pacar saya di bilangan Seturan menuju daerah Jalan Magelang deket TVRI. Setelah jalan kurang lebih 2 km tiba-tiba saya ingat hape saya yang ada pulsanya ketinggalan di kost-nya. 
Padahal perlu diketahui sodara-sodara bahwa pacar saya saat itu juga ada janji sama temennya jam 7 malam dan hape pacar saya agak cacat baterenya alias suka lowbat secara mendadak dan cepat. Serta katanya open gate konsernya jam 7 malam. 
Yaudah deh pas ketauan saya salah bawa hape –karena hape yang saya bawa ngga ada pulsanya- akhirnya mulai uring-uringan dan ketauan banget kalo si pacar sebel dengan kebiasaan lupa saya ini. 
Bingung mau balik atau terus aja. 
Akhirnya diputuskan untuk minta pulsa sama tante saya lewat SMS dan kita ngga jadi puter balik. Tapi setelah SMS eh hape si pacar metong aja gtu, jadi kita ga tau apa yang terjadi di ujung sana .
 
Ntah mengapa pulsa yang dinantikan tak kunjung tiba. Yaudah si pacar inisiatif ngafalin nomor saya dan mau ngisiin pulsa setelah selesai nganterin saya. Sebagai biang keladi, saya nurut aja dong yah. Setelah sampai di Grand Pacific saya masuk ke dalam sendiri. Sok keren ngga pake celingak celinguk padahal agak kebat kebit juga sih. Hahahaha. Ternyata pintu masuknya cukup mudah ditemukan dan akhirnya saya ikutan ngantri aja. Hahahaha.
 
Jadwal open gate agak geser dari yang seharusnya dan sempat menimbulkan sedikit kekisruhan. Namun pada akhirnya para calon penonton dapat masuk ke tempat yang sudah disediakan.
 
Berikut ini point-point yang membuat saya merasa bahwa konser kemarin worth banget dan sulit dilupakan:

  1. Waktu mulainya konser sangat tepat waktu. Pukul 20.00 WIB teng teng teng. Saya sangat senang dengan ketepatan waktu ini. Karena bagi saya lebih baik dicantumkan bahwa penonton harus datang 30 menit atau 1 jam lebih awal daripada waktu mulainya sebuah konser harus mundur dari jadwal di tiket hanya karena tempat yang ditentukan belum dipenuhi oleh penonton.
  2. Ngga ada band lain selain MLTR! Sumpah, ini yang paling bikin puas! Biasanya kan di setiap konser sering ada band pembukanya dan itu cukup menghabiskan 30 menit-45 menit sendiri. Bagi saya itu Cuma bikin tambah males aja bukan sebagai pemanasan yang ciamik. Hahaha. Pembukaan sebuah konser yang ciamik ya gebrakan dari band utama dong! Saya kan agak malas basa-basi :D
  3. Karaoke masal! Konser MLTR kali ini memang ditujukan untuk mempromosikan album baru mereka, oleh sebab itu banyak diselipkan lagu-lagu baru dari album teranyar mereka. Saat lagu-lagu baru yang dinyanyikan semua penonton khusyuk mendengar tapi saat yang dinyanyikan lagu-lagu lawas yang nge-hits pada zamannya, bisa dipastikan karaoke masal dong yaahh. Penonton berasa konser sendiri. Hahahaha.
  4. Suaranya masih sama kaya di kaset! Sebenarnya yang menyadari hal ini ialah teman di sebelah saya. Saat abang Jascha –berasa akrab- nyanyi, tiba-tiba dia nyeletuk “Suaranya sama kaya di kaset.” Pertamanya saya cuma jawab “Yaiyalah kan asli.” Setelah itu saya baru berpikir, oiyaya kasetnya mereka kan notabene tahun 90’an and it means udah lampau ajah gtu dan suaranya tetap sama berarti kaannn mereka sukses menjaga kualitas suara mereka. Keyeenn.
  5. Di lagu “I’m Gonna Be Around” abang Jascha tiba-tiba turun panggung dan memeluk salah satu wanita yang duduk di kursi VIP. Nah, karena di depan mata saya layar segede gaban, keliatan dong ekpresinya si wanita daann yang tak terlupakan adalah gerak bibir wanita tersebut yang mengatakan “Fotoin gue dong, fotoin gue.” Huahahahahakkk. Seketika ngakak :D
  6. Seperti umumnya konser, band tersebut suka pura-pura ngasi lagu terakhir dan pamit pulang padahal mereka cuma mau diteriakin “we want more, we want more” :p Nah, pada kasus MLTR pun demikian. Akhirnya mereka memberikan 3 tambahan lagu sebagai encore.  Pada lagu terakhir mereka membawakan lagu “That’s Why You Go”, pada awalnya abang Jascha cuma menekan tuts not awal dan langsung menjerit dong yaahh satu tempat itu. Ternyata semua penonton langsung tahu si abang mau nyanyi lagu apa. Saya jadi terharu –siapa elo, luk? :p-
Intinyaaa dua jam menyenangkan di hari sabtu :’)

Eittsss penasaran nasib saya selanjutnya? Entah karena apa, hingga konser selesai tidak ada pulsa sepeser pun mampir di hape saya. Tapi memang Tuhan maha baik dan maha pengertian. 
Di awal konser, tiba-tiba ada seorang perempuan yang mengajak saya berkenalan dan mengaku juga seorang diri datang ke konser tersebut. Alhasil kita bercakap-cakap deh selama konser. 

Ketebak dong apa yang akan saya lakukan ketika selesai konser? 
Yap, saya minta satu pulsa ke perempuan tersebut untuk menghubungi si pacar. Huahaahahahakk. 
Ada untungnya bermuka tebal :p. 
Karena perempuan tersebut baik hati dan murah hati akhirnya saya bisa SMS si pacar dan bisa pulang dengan selamat. Upahmu besar di surga, perempuan :).
 
Fiuh, berakhirlah perjalanan nonton konser artis idola untuk pertama kalinya. Semoga selalu ada pertama kali di setiap kesempatan dan keadaan. Caoo. :D

Welcome 2013...

I said it 7 days ago and many dreams came up to my mind. Hahaha.
 
Like I said before, 2012 was uneasy year but somehow it makes me wondering what will 2013 bring to my life. 
Well, it seems like when you feel unsatisfied with something than accidentally you make some hopes that something good will come later. And, in the upcoming year I felt that.
 
I have so many hopes that this year will be better that last year. 
I want smile more that last year. I want feel grateful with everything that God will give to me. And, I want to reach what I want, what I used to think everyday every hours last year. 
Well, I guess many people especially my friend know what I mean. :D
 
Hemm, I hope 2013 will be more ‘understandable’ with me. Hahahaha.
 
Okay, last words... Welcome welcome 2013 :)

Dan 2012 pun berlalu

Hemmmm –sok menghela nafas-.
 
Ceritanya tahun 2012 udah resmi berlalu. Agak miris sih waktu tahun baru saya merasa agak kesepian –tsaahhh-. Hahahaha. 
Soalnya saya  memilih untuk pulang ke Bekasi dan saya ngga bisa liat kembang api warna warni seperti di Jogja, kebiasaan yang sudah saya jalani selama 4 tahun belakangan ini. 
Seneng sih bisa sama keluarga, tapi keluarga saya bukan tipe yang merayakan bersama-sama acara pergantian tahun, walhasil hampa. Hahahaha.
 
Well, mau flash back dikiit, kebiasaan tiap tahun. Hohoho. 
2012 sempat disebut-sebut sebagai tahun dimana akan terjadi kiamat, tapi ternyata ngga terjadi juga sih. Hohoho. Dan, ketika 2012 berlalu saya menyebut 2012 sebagai tahun yang cukup berat –cielah-.
 
Banyak hal indah yang terjadi sih. 
Seperti saya mendadak punya pacar –padahal saya ngga punya resolusi apa-apa soal itu- dan 2 hal yang memang ingin saya capai akhirnya tercapai. Tetapi memang menjadi cukup berat ketika ada permasalahan dalam keluarga dan cita-cita utama saya belum tercapai. 

Menyesali dan mensyukuri apa yang terjadi juga merupakan pilihan, dan saya masih berusaha untuk memilih mensyukuri apa yang telah terjadi. Mengingat hal-hal baik yang terjadi dalam hidup saya dan mencoba untuk mensugesti diri sendiri bahwa ketika ada pencapaian yang tertunda pasti ada alasan yang baik mengapa hal tersebut terjadi. 
Yaahh, meski sulit berpikir positif adalah yang terbaik menurut saya.
 
Sekarang kalender sudah berganti. Penulisan tanggal pun sudah tidak diakhiri dengan 2012 namun saya masih terus berharap bahwa pencapaian yang saya inginkan di tahun 2012 dapat tercapai di tahun 2013.
 
Semoga :)