Liburan lebaran lalu, saya ditawarin untuk membantu menjadi kasir di Kedai Koedapan Dagadu.
Cerita singkat, setiap tahunnya di waktu libur lebaran Dagadu pasti membuat sesuatu yang baru di gerainya yang di Jalan Pakuningratan, nah pada tahun ini mereka membuat Kedai Koedapan disamping event tahunannya yang bernama Roemah Moedik. Seperti namanya, isinya yaa ga jauh-jauh dari makanan dan minuman. Makanannya ada coklat Monggo, bakpia, dan beberapa oleh-oleh khas Jogja lainnya.
Karena mereka membutuhkan tenaga tambahan dan karena saya lagi butuh uang banyak waktu luang, makanya saya terima aja deh kerjaan periodik itu. Tiba-tiba di hari terakhir saya kerja, ada kejadian yaa menurut saya sih agak bikin geli. Saat itu saya masih jaga bertiga, jadi ada saksi saat kejadian geli-geli aneh ini terjadi.
Alkisah ada satu keluarga datang ke kedai itu. Ada bapak, ibu, dan dua anak. Anak tertuanya seorang lelaki yang usianya mungkin sekitar 15an tahun -SMP kelas 3 lah-. Sementara anak kedua mereka seorang perempuan yang mungkin masih duduk di bangku SD. Terjadilah percakapan antara mereka.
Mereka liat-liat rak coklat Monggo.
Anak cewek: "Mama mau ini dong."
Mama : "Ini udah mama pilihin, beli ini aja, udah 4 bungkus."
Terus si mama bayar dong yaa ke kasir. Trus ternyata anak cowoknya masih liat-liat rak coklat.
Mama: "Ini lho udah mama beliin."
Anak cewek: "Buat pacarnya kali, ma."
Sampai disini saya dan teman-teman saya sudah liat-liatan sambil berbisik "adeknya pengaduan ya".
Eh tanpa diduga si anak cowok tetep beli coklat lagi.
Tiba-tiba...
Mama: "Biar aja dia bayar sendiri." -sambil mukanya jutek ala emak-emak gtuu-
Terus makin deh saya sama teman-teman saya liat-liatan dan pelotot-pelototan.
Yaudah deh, anak cowok bayar terus langsung mereka pergi dari kedai daannn kita langsung liat-liatan lagi sambil ketawa. Dan sama-sama bilang "pasti anaknya tadi backstreet deh."
-ditulis tanggal 28 Agustus 2012-