Ceritaku bukan ceritamu.
Hehehe. Sekilas judul ini mengingatkan saya pada sinetron Indonesia berjudul “Anakmu bukan anakku atau anakku bukan anakmu”. Ah, ntahlah yang jelas ada anak-anaknya. Hehe.
Blog ini sebenarnya hanya direkonstruksi ulang sama teman saya. Dulunya saya ingin membuat blog yang hanya menceritakan pengalaman-pengalaman saya menonton suatu pertunjukan, film, atau apapun itu. Tapi karena akhirnya saya menyadari terkadang tulisan kita suka menginspirasi orang lain atau mungkin bisa menguatkan orang lain –pede- atau sekedar memberikan selingan bacaan bagi orang lain, maka saya memutuskan untuk menuliskan apa yang ingin saya tuliskan. Bukan menulis dengan dibatasi sesuatu tetapi menulis ketika saya memang ingin menulis.
Tapi sepertinya saya tetap harus berdoa supaya saya selalu mood menulis. Haha :p Hemm… kenapa di awal saya menulis ceritaku bukan ceritamu? Tentu karena di blog ini semua cerita yang ada adalah cerita yang saya alami bukan yang anda alami. Pemikiran-pemikiran yang ada pun sepenuhnya pemikiran saya bukan pemikiran anda. Jadi kalau ada satu atau dua pemikiran yang bertentangan, tidak perlulah anda mengerutkan dahi dan bertanya-tanya siapa yang benar siapa yang salah. Duh, itu mah zaman kita SD deh, sekarang saatnya kita membuka mata, hati, pikiran, dan rasa kita untuk melihat sisi lain dari kehidupan dan belajar menerima perbedaan. Cielah. -salam muah muah selalu ceria :*-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar