Rabu, 16 Oktober 2013

Terdampar di Segitiga

Haaiii selamat datang di permainan cinta anak manusia. Hohohoho *dikeplak*
Kali ini apa sih yang akan dibahas oleh Lukimacongki? *ditinggal pergi*
 
Okeeee
Langsung ke topik utama, segitiga. 
Langsung kebayang dong kalau udah ada kata segitiga dan cinta apa yang selanjutnya akan dibahas?
Iyadeh, bizarre love triangle. *cieehh*

Emang ada apa sih dengan segitiga ajaib ini?

Ehm ehm, segitiga ini tidaklah seenak segitiga coklat toblerone, di setiap sudut segitiga, jika orang tersebut MASIH PUNYA HATI pasti sama-sama tidak enak.

Beneran deh.

Bahas nii yaaa.

Sudut pertama adalah orang yang menginginkan keadaan menjadi tiga sudut alias segitiga, bukan sekedar dua sudut. Semua orang pasti menghujat orang ini karena sesungguhnya yang paling mengerti keadaan adalah orang tersebut. Dan, yang membuat keadaan menjadi lebih sulit juga orang ini. 
Parahnya, semua orang juga merasa bahwa yang paling enak adalah sudut pertama ini. Dia bisa mendapatkan dua sudut sekaligus *wooww*.

Yaaa emang sih sudut pertama itu memang sudut penentu. 
Dia yang seharusnya tidak terbawa suasana dan menambahkan satu sudut dalam sebuah hubungan. Dia yang seharusnya bisa menolak dan punya pendirian tegas. 
Tapii namanya juga manusia, tempat dimana khilaf sering muncul. Itulah sebabnya sering ada orang-orang yang menjalani peran sebagai sudut pertama, atau malah senang menjadi si sudut pertama.

Menurut saya, ngga selamanya dia yang senang dan enak. Kadang ada lho perasaan bersalah dan yaa itu sadarnya udah belakangan aja. Udah kebentuk segitiga yang kadang kongruen dan bisa juga ngga eh si dia baru nyadar atau baru disadarkan. 
Udahannya, kalau dia MASIH PUNYA HATI yaa pasti timbul rasa bersalah berkepanjangan.

Nah ini, gimana cara memperbaiki diri sendiri, mengobati rasa bersalah, menjadi orang yang lebih baik, dan mengembalikan kepercayaan adalah hal yang perlu dipikirkan. Hemmm ngga gampang lhoo karena kadang malah jadi merasa bersalah terus dan minder, udahannya yaa jadi gampang diapa-apain *bahasanya aneh* :p. 
Maksudnya, gampang jadi orang yang ditekan, karena rasa bersalah itu, jadi manutan kalau disalah-salahin. Pelajaran banget untuk mengembalikan rasa percaya orang lain dan meyakinkan diri sendiri bahwa yang dulu itu khilaf dan tidak akan mengulanginya lagi.
 
Sudut kedua, orang yang katanya paling kasihan. Yup, orang yang menjadi pasangan sejati sudut pertama. 
Semua orang pasti akan ngerasa kasihan dan akan banyak banget opini-opini orang sekitar yang akan muncul karena tiba-tiba ada sudut baru dalam hubungan dia. 
Ini ga enak banget. 
Pertama, udah perasaan sendiri masih gamang gara-gara sudut pertama yang disayang ternyata masih hobi cari-cari sudut, eh ditambah tekanan sosial yang bilang ini itu. 
Oh iya oh iya tambah lagi kalau dia kenal sama si sudut tambahan terus jadi harus menahan benci yang awalnya mungkin adalah rasa sayang. *oowwww* *musik berubah sendu*

Iihhh kasihan banget yaa sudut keduaa >.< *ikut sedih*

Terus terus sebenarnya apa yang harus dilakukan si sudut kedua?

Sesungguhnya diberi kesempatan jadi sudut kedua adalah kesempatan untuk lebih tawakal dan legawa dalam menjalani hidup *eeeaaa jadi religius*.

Kenapa?

Karena sebenarnya kita ga boleh benci orang kan?

Karena sebenarnya kita harus punya stok maaf yang banyak kan?

Terus kalau udah kaya gini gimana cobaaa?

Banyak banget lho yang harus direlakan dan dimaafkan. 
Pertama memafkan diri sendiri karena kadang ada beberapa yang merasa bersalah sendiri, dikiranya karena dia ngga mampu membahagiakan sudut pertama jadi tercipta sudut tambahan. 
Kedua, memaafkan sudut kedua yang bener-bener dia sayang. Apapun yang terjadi selanjutnya, mau pisah atau terus, pasti tetep harus maafin kan? 
Itutuuuhhh syussaahh... >.<
Once again, maafin sudut tambahan. 
Lo gila apaa? Maafin orang yang merubah gelak tawa menjadi ratapan tangisan??
Itu diiiaaa...

Bisa jadi sudut tambahan adalah orang yang ga kita kenal, terus kita jadi benci sama orang yang bahkan ketemu aja belum pernah. 
Terus bisa jadi sudut tambahan adalah orang yang sangat kita kenal dan sebenarnya sangat dekat dan kita sayang sebagai teman. 
Susaaahhh maaakkk >.< *curhat*
Ketika nostalgia indah berubah menjadi tangisan amarah. huhuhuhu
 
Pelajaran memaafkan itu memang sulit yak T.T *nangis mutiara* *pukpuk sudut kedua*

Sudut ketiga atau sudut tambahan, orang yang menjadikan keadaan menjadi sebuah segitiga. 
Yup, kita biasa menyebutnya orang ketiga. 
Katanya kalau jadi orang ketiga itu enak, ngga usah mikir, dapat senangnya, yah palingan juga cuma dimaki-maki atau digampar :p. 
Tapi ketika dia emang punya rasa sama sudut pertama semua itu menjadi lain *perlahan kenangan memutar ke 3 tahun yang lalu* :p.

Itu itu juga bikin sakit hati banget, ciinn. 

Seseorang yang kamu impikan, dambakan, bahkan nantikan, tiba-tiba ada di depan mata daaannn ternyata waktu tidak berteman dengan keadaan dan realita sehingga pada akhirnya menjadikannya tiada *tsaahhh*.

Perih doang sih rasanya :p.

Teruuuss, yaa kalau logika yang bermain dan kita MASIH PUNYA HATI tadi itu, sebaiknya sebagai sudut tambahan cadangan atau apapun itu yaa kita mundur dong yaa. 
Ya memang hati kadang berontak, tapii demi kepentingan bersama ya lebih baik pergi :(.
Selanjutnyaa yang jadi pelajaran hidup adalah merelakan. 
Merelakan mimpi, harapan, rasa, untuk hilang. 
Iyaa, ga gampang sayang, butuh waktu, butuh kelegawaan untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita bisa. 
Kita bisa merelakan semua yang kita mimpikan.
Ooowww....

Cerita hari ini melow ya, ciinn?

Gapapalah sekali-kali :p.

Pesan dari penulis, jika bisa, tidak perlu terdampar apalagi tersesat dalam sebuah segitiga. Itu ngga enak. 
Trust me! 
Karena kadang waktu tidak seampuh antobiotik saat harus menyembuhkan sakit di hati :).

Salam pukpukpenuhharu :)

Minggu, 06 Oktober 2013

Kenangan di Tengah Kamu dan DIa

Lagi terbayang-bayang dan teriang-iang lagu ini.

Thinking of You - Katy Perry

Comparisons are easily done
Once you've had a taste of perfection
Like an apple hanging from a tree
I picked the ripest one, I still got the seed
You said move on, where do I go?
I guess second best is all I will know

'Cause when I'm with him I am thinking of you
(Thinking of you, thinking of you)
Thinking of you, what you would do
If you were the one who was spending the night
(Spending the night, spending the night)
Oh, I wish that I was looking into your eyes-eyes

You're like an Indian Summer in the middle of winter
Like a hard candy with a surprise center
How do I get better once I've had the best?
You said there's tons of fish in the water, so the waters I will test
He kissed my lips, I taste your mouth, oh!
(Taste your mouth)
He pulled me in, I was disgusted with myself

'Cause when I'm with him I am thinking of you
(Thinking of you, thinking of you)
Thinking of you, what you would do
If you were the one who was spending the night
(Spending the night, spending the night)
Oh, I wish that I was looking into

You're the best, and yes, I do regret
How I could let myself let you go
Now, now the lesson's learned
I touched it, I was burned
Oh, I think you should know!

'Cause when I'm with him I am thinking of you
(Thinking of you, thinking of you)
Thinking of you, what you would do
If you were the one who was spending the night
(Spending the night, spending the night)
Oh, I wish that I was looking into your, your eyes
Looking into your eyes, looking into your eyes
Oh, won't you walk through?
And bust in the door and take me away?
Oh, no more mistakes
'Cause in your eyes I'd like to stay, stay



Langsung deh terbayang skenario baru. Hahaha

Emm pernah ngga sih kita merasa bahwa "ada orang yang hidup hanya di hati kita namun tidak di hidup kita" (mengutip kata-kata dosen saya) ?

Entah kita bertemu dengan orang yang tepat di waktu yang salah, keadaan yang tidak tepat, atau waktu kita bersamanya memang dibatasi.

Cielaahh :p

Trus trus karena bumi ini terus berputar, waktu terus berjalan, dan jam tidak pernah berhenti berdetak, kita pun terpaksa, dipaksa, dan memaksa diri untuk move on.

Ceritanya berhasil namun kenangan dan sisa cinta itu tetap hidup di dalam hati walau tidak bisa bertumbuh lebih banyak lagi.

Datang orang lain, menyenangkan, menceriakan, membuat hidup menjadi lebih berwarna.

Tapi membandingkan setiap suasana tidak dapat dielakkan.

"when I'm with him I am thinking of you..."

Bersama dengan orang lain, tertawa bersama orang lain, tapi hati kecil tetap berbisik 
"kalau sama yang itu bakal gini juga ga ya?" 
"kalau sama itu kayanya ketawanya bakal ngga sama" 
"kalau sama dia,," 
"kalau..."

Eeeeeeaaaaa

Apalagi kalau orang tersebut adalah orang yang tipe kita banget dan yang terbaik menurut pikiran kita. Makin berasa badan doang yang move on tapi hatinya nggak. Hahaha.

Yaaahhh namanya juga manusia, dibekali hati dan rasa namun juga disertai pikiran dan logika.
Menyeimbangkan keduanya adalah pelajaran di setiap helaan nafas kehidupan.
Apalagi soal cinta.
Heemmm....

Karena cinta bukan matematika dan sebuah keadaan yang dipenuhi kepastian, maka timbulah keadaan tanpa memakai logika dan mengatasnamakan perasaan. :p

Yaudah sih jangan sedih, yang nulis ini juga pernah mengalaminya. hahahaha. :p