Jumat, 30 Maret 2012

Sisi Lain BBM :)

Pingin ikut-ikutan ngomongin isu yang lagi hot ahh...
Deng deng deng...
Kenaikan BBM :D

ya ya ya, semua orang pasti bosan dengan tema ini. Di Indonesia saat ini memang sedang ramai orang-orang yang menghitung kancing apakah tanggal 1 besok BBM akan naik atau tidak.
Hemmm...
Daann yang ngga kalah ramai adalah bumbu-bumbu demonstrasi di berbagai kota di Indonesia. Hemm kayanya kenaikan harga dan demo itu emang teman kental banget deh :p.

Yaahh, saya sih bukan orang yang kritis ataupun orang yang tahu banget tentang mengapa BBM naik dan sebagainya. Saya juga paling ngga bisa buat nyuarain apa yang terbaik bagi rakyat dan oleh sebab itu pula kalo ditilik lebih lanjut saya juga ngga pernah nulis-nulis yang ada hubungannya dengan politik dan negara di blog ini -manggut2-.

Tapi hari ini ada kejadian yang cukup membuat saya tergerak untuk menulis. Tadi siang saya sedang menikmati santap siang di rumah dan ditemani oleh tayangan Wide Shot di Metro TV -udahlah ngomong merk gpp :p-. Lalu di acara tersebut diadakan talk show dengan seseorang yang pakar di bidang keuangan, namanya Mbak Lidwina. Mbak Lidwina ini menjelaskan panjang lebar soal solusi seandainya BBM benar-benar naik. Dan ntah kenapa saya tertarik dengan apa yang dibicarakan oleh Mbak Lidwina.
Beliau tidak bicara muluk-muluk hanya melempar pertanyaan mengenai bagaimana cara kita mengelola keuangan, karena terkadang segala sesuatu yang tidak cukup di kehidupan kita ini disebabkan oleh impulsifnya kita dalam konsumsi dan kurang lincahnya kita dalam mengatur keuangan rumah tangga kita.

Tiba-tiba angan saya melayang dan berpikir, kenapa sih para pendemo itu ngeluh-ngeluh aja? Pinginnya semua tetap apa adanya seperti sekarang dan parahnya lagi kenapa pendemo itu teman-teman mahasiswa sendiri? -oke, saya juga mahasiswa :p-
Coba deh daripada kita panas-panas di luar mendemo, teriak-teriak, angkat-angkat batu ngga jelas, plus dikejar-kejar polisi kalo lagi sial, mendingan kita mikir solusi kalau memang harga BBM naik.
Mungkin alangkah lebih baik kalau mahasiswa2 yang pinter dan kritis itu berpikir bagaimana cara menanggulangi BBM yang semakin langka dan memahal. Mungkin yang selama ini kuliah tentang energi bisa berpikir energi alternatif yang sama cihuynya sama BBM, atau mungkin yang kuliahnya mikir-mikir tentang keuangan bisa mikir bagaimana dengan mengeluarkan pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapat hasil yang optimal, atau bisa juga memikirkan bagaimana memotivasi orang-orang yang stress karena naiknya BBM ini.

Terkadang saya berpikir mungkin ini adalah langkah selanjutnya agar kita bisa lebih kreatif, inovatif, dan berpikir positif. Dengan naiknya harga ini kita bisa belajar buat hidup lebih hemat, lebih berpikir gimana ya caranya dapat uang lagi dengan cara halal, gimana ya menekan pengeluaran, gimana ya biar BBM ngga cepet habis, atau apapun itu. Pernah terpikir kalau BBM ngga naik mungkin aja kita juga stuck disini dan ngga berpikir lebih kreatif?

Kenapa kita selalu berpikir gimana ya cara merubah pikiran orang lain daripada berpikir gimana ya menghadapi pikiran orang lain tersebut?

Kita berpikir bahwa pasti subsidi yang dipotong itu buat seneng2 wakil rakyat dan hal-hal yang buruk lainnya. Tapi toh ngga ada gunanya juga kita teriak-teriak kaya gitu. Kalau saya sih lebih baik kita belajar dan berpikir bagaimana bisa ikut membantu perekonomian dimulai dengan cara yang kecil atau mungkin gimana caranya latian biar kalau emang ngga kuat beli bensin bisa naik sepeda ke kampus atau tempat lainnya. Yaahh, semacam itu lah :p.

Buka berarti saya bahagia senang gembira karena BBM naik. Tapi coba deh hadapi apa yang akan terjadi dari sisi lain, sisi positifnya. Kalo naik ya kita bisa belajar mengatur keuangan lebih baik. Kalo ngga jadi naik juga syukur alhamdullilah puji Tuhan Yang Mahakuasa bahwa kita masih diizinkan menikmati harga indah dari BBM. Tenang saya juga ngga naif kok, saya juga akan bahagia kalo ngga naik harganya :p.

Saya sebenarnya ngga tau ngomong apa diatas :p. Tapii saya cuma pingin bilang bahwa hidup itu ngga stagnan, jadi kenaikan harga atau hal-hal yang tiba-tiba datang itu memang dinamika kehidupan di dunia. Jadi, nikmatin aja lah.
Mungkin lebih baik kita berpikir apa yang bisa kita lakukan daripada selalu nyalahin orang lain atau malah berpikir "seandainya waktu berhenti". Jika apa yang ngga enak terjadi pada kita, lebih baik gunakan tenaga kita untuk mencari solusi sekecil apapun itu daripada mengeluh dan berharap punya mesin waktu :p.

-ditulis 30 Maret 2012-

Palung


iye, jelas banget ini dari google :p

"Palung hatimu?
Emm...
Sepertinya aku terjebak di palung hatimu
karena derasnya arus cintamu kepadaku..."

Emm... cuma pingin gombal aja :p
Sebenarnya ada cerita di balik gombalan konyol ini.

Di suatu sore saya sedang menonton film 4bia. Beberapa orang pasti tahu bahwa film tersebut adalah film Thailand yang ber-genre horor. Saya menontonnya bersama lelaki yang mengisi hari-hari saya akhir-akhir ini -cielah :p-.
Sekilas info, 4bia itu adalah film hantu yang terdiri dari 4 film pendek dalam satu rangkaian filmnya. Nah, di film pendek ke-3 diceritakan tentang 4 orang laki-laki yang berteman kental dan melakukan kemah di gunung. Selanjutnya pada keesokan harinya mereka rafting dan perahunya terbalik.
Saat adegan ini berlangsung tiba-tiba lelaki di samping saya mengatakan "wah, kalau masuk palung tamat deh mereka."
Lalu refleks saya adalah mengatakan untaian kata diatas. (palung hatimu?...)

Apakah kalian berpikir selanjutnya dia akan menatap saya dengan binar mata yang indah dan kita mulai menatap dengan penuh cinta?

Hahahaha

Salah sodara-sodara, saya langsung dilirikin dan dicibir dengan senyuman menyebalkan. Ngenye bahasa Jawanya. Terus dia bilang "krik krik krik."
Apaahhhh???
Emang dia suka ngga tahu sopan santun. Tahu gitu saya gombalin orang lain aja ya? :p
-cerita ini TAMAT :p-

Oh ya, ini saya juga mau nge-post gambar palung yang lebih geografis dan akademis -lho?-.


ini juga dari mbah google :p

Sedikit cerita yang ngga nyambung dari yang atas, saya selalu merasa bahwa palung itu fenomena alam yang sedikit misterius. Tiba-tiba aja ada di tengah laut. Indah sih tapi bahaya juga. Kalau ada uji nyali masuk ke dalam palung laut saya pikir pasti pesertanya kalau ngga sebangsa magician yaa orang yang bosan hidup tapi pingin mati dengan cara sedikit elit dan ngga biasa :p.
Terus yaa saya juga lucu deh liat kalau di darat ada gunung yang menjulang, di laut ada palung yang menusuk ke dalam. Hohohoho...
Menarik ya fenomena alam itu, seperti fenomena cinta kita. :D -teuteup-

-ditulis tanggal 30 Maret 2012-

-postingan aneh yang ngga nyambung :p-

Rabu, 28 Maret 2012

Maaf

Aku tidak tahu apakah satu kata diatas dapat diterima oleh hatimu.
Aku tahu seharusnya aku lebih berhati-hati dan menghilangkan sifat pelupaku agar kata itu tidak meluncur dari mulut dan jemari mungilku.
Aku hanya memohon agar engkau mengerti dan memahami apa arti di balik satu kata indah itu.

Maaf aku melupakan hari indahmu
Maaf aku tidak melakukan apa yang kau lakukan untukku
Maaf karena ke-amnesia-an ku

Maaf...

Tapi semoga kamu mengerti bahwa di setiap helaan nafas kala aku mengingatmu selalu teruntai doa-doa manis untuk kebahagiaanmu
Tak perlu hanya saat hari bahagiamu, karena aku akan tetap mengalunkan doa untukmu...

Selamat 22 tahun, Galih...
Semoga yang terbaik selalu melingkupi hari-hari indahmu...
Maafkan aku yang melupakan hari kelahiranmu, tapi yang kutahu doa tulus ini tak akan pernah terlambat dimakan waktu. :)

-ditulis tanggal 28 Maret 2012-

-posting ini teruntuk teman saya Galih, yang berulang tahun tanggal 24 Maret kemarin dan saya dengan suksesnya lupa akan hari itu :p Maaf ya, Galih. Semoga kamu membaca postingan ini :p-


-Galih dan saya di kamar saat KKN bersama-


-foto kenang-kenangan saat KKN-

Senin, 12 Maret 2012

Kejujuran vs Keegoisan

Pernah suatu malam saya dan teman saya berbicara tentang keegoisan.
Egois.
Hemm… beberapa orang pasti sebal mendengar kata-kata ini. Kita pasti sebal kalau bertemu dengan orang yang egois. Dan pasti kalau kita menyebutkan kata egois, pasti dengan wajah yang bengis dan sorot mata penuh kebencian –lebay-.
Dari percakapan malam itu, saya dan teman saya menemukan satu hal yang terkadang luput dari pikiran kita. Keegoisan itu berbanding lurus dengan kejujuraan.
Ketika kita jujur tentang perasaan kita kepada orang lain sebenarnya saat itu kita sudah mulai egois. Walaupun memang ada tingkatan-tingkatannya. Contoh yang paling sederhana, kita bilang sama ibu kita “Ma, masakan mama rasanya aneh, aku beli makan di luar aja ya.”
Kata-kata yang disampaikan ini adalah kata-kata yang jujur yang keluar dari hati yang paling dalam tapi kalau ditelisik sebenarnya itu adalah wujud keegoisan kita akan kehendak kita sendiri. Kita maunya makan yang enak, lebih baik makan di luar daripada maksa makan masakan mama. Tetapi kita ngga pernah berpikir bagaimana perasaan mama kita ketika kita berbicara seperti itu. Kita ngga mau tahu keinginan mama kita untuk melihat kita makan di rumah. Kita maunya semua berjalan sesuai yang kita inginkan. Nyerempet banget sama yang namanya egois. Jadi, jujur sih tapi ya tetep aja egois.
Itu baru contoh sederhana tapi kalau udah bicara soal cinta, perasaan, dan hati. Wuiiihhh lebih rumit dong yaa. Mau jujur sama apa yang dirasa, tapi itu sama saja menghancurkan perasaan orang lain. Mau ngga bilang, kita yang susah. Dan ketika akhirnya kita ngomong apa yang kita rasa, orang tersebut sakit hati dan bilang kita egois. Serba salah.
Yah, saya sih selalu percaya kalau kejujuran itu menyakitkan. Egois itu juga menyakitkan. Maka saya berkesimpulan kejujuran dan egois itu berbanding lurus. Semakin kamu jujur semakin kamu egois. Salah atau benar, baik atau buruknya tergantung kita sendiri yang menilai. Semua itu kan relatif. :p
-ditulis 15 Desember 2011-

Kamis, 01 Maret 2012

Bulan Baru



Jujur, tidak terasa bulan baru kembali menghampiri.

Maret.

Bulan ketiga dalam kalender Masehi.
Bulan ketiga setelah tahun baru.

Hemm...

Setiap awal bulan saya selalu mencoba untuk menulis.
Dalam tulisan saya tersimpan banyak harapan dan keinginan dalam menjalani bulan ini.
Termasuk bulan Maret ini.

Awal bulan penantian saya yang sudah berbulan-bulan akhirnya datang -maaf, tidak bisa disampaikan secara blak-blakan :p-
Saya juga berharap bulan Maret memberikan saya jawaban atas pertanyaan saya yang lain.
Yahh, saya punya harapan bahwa bulan ini adalah bulan terakhir yang berakhir dengan tanda tanya.

Bukan berarti besok-besok tidak akan ada tanya lagi, pasti ada. Namanya orang hidup pasti penuh pertanyaan.
Tapi harapan saya, jauh di lubuk hati saya, saya ingin bulan ini bulan yang menjawab seluruh tanya saya yang kemarin-kemarin.
Fiuh.
Amiinn... :)

-ditulis 1 Maret 2012-